Banyak yang bersembunyi dibaliknya, menunggui panas, dingin, hujan hembusan angin, binatang buas atau sekedar topeng barangkali. entah siapa yang tahu bagaimana pastinya. Siapa yang tidak mau kembali ke rumah, setelah berpuluh tahun meninggalkannya menjadikan ilalang sebagai teman bermainnya dikala dia renta dengan retak urat di setiap jengkal dindingnya, kedinginan di guyur hujan yang hampir setiap hari turun karena dikelilingi bermacam gunung.
Sejak lahir, itu memberikan tanda pertama kali bahwa rumah menjadikan aku ada dengan semua rasa, menangis sampai tertawa. belajar sampai berlari. kini rumah masih ada jelas berdiri diantara macam tanah yang kadang mengembang mengkerut dibilik liatnya. Tapi, apakah dia masih bisa bernafas diantara gedung-gedung pencakar langit yang meracuni burung-burung menindas pinus-pinus berdaun jarum menjadikan layang-layang terbang pesawat-pesawat pencabut nyawa.
Rumah banyak sekali macamnya, setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai berbagai macam nama dan bentuk rumah pastinya, yang utama rumah dibangun mempunyai arti dan kesan dan memberikan rasa nyaman.
Sudahkah anda menjaga rumah dari panas dan hujan? menuruti setiap kehendaknya yang tak terdengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar