KOTA PURNAMA
Panas yang kau berikan menjadi bagian dari puzzle yang aku rangkai menjadi skrip, lantas aku lakonkan dirimu disana bersama dunia dan pada buku inipun bagian dari skrip yang kita buat.
# Dari kota hujanpun tak pernah terpikir, mendung seperti apa yang aku seting menjadi latar dibalik biru pepohonan yang menjadi surga bagi pecinta mangga. Hanya saja, sepertinya langit memilih latar hijau saja pada hari ini.
# Layaknya penulis skrip sungguhan, aku mulai bercerita tentang apa yang harus terjadi pada pagi, siang, sore sampai malam menjelang kau tidur. Aku juga sempat menulis kapan dan kepada siapa saja kau akan jatuh cinta, sampai menjelang kau mati dan jumlah orang yang mengantarkanmu ke pemakaman.
# Ya, aku masih ingat ketika kau merayakan hari ulang tahunmu februari pagi menjelang akhir pekan, hari itu kau pertama kali jatuh cinta kepada seorang anak ingusan yang tak pernah aku beri nama pada skrip lakonku. Akupun masih ingat, hadiah apa yang anak itu berikan kepadamu gantungan kecil kepala "Hello Kitty" berwarna merah muda, yang kau gantungkan pada resleting tas sekolahmu dan pada suatu sore ketika kau dalam perjalanan pulang, saat kau melintasi jembatan tua tiba-tiba gantungan kecil kepala "Hello Kitty" berwarna merah muda itu jatuh dan hilang dibalik coklatnya warna air sungai itu. Begitupun pada malam harinya kau mendapati kabar bahwa cinta pertamamu itu, seorang anak ingusan yang tak pernah aku beri nama pada skrip lakonku, ditemukan tewas dihilir sungai setelah sebelumnya dia jatuh dari jembatan tua dan hanyut terbawa air sungai yang berwarna coklat. Dan pada pagi harinya, ketika mayat anak ingusan itu dimakamkan telah menunggu disampingnya pekuburan yang baru beberapa menit yang lalu telah ditinggalkan para keluarganya dan pada nisan itu tertulis jelas namamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar