Minggu, 21 Juli 2013

De Javu


  
Kalo inget puisi ini jadi inget suasana kuliah, ada macam- macam aktivitas yang dilakukan ketika dosen menjelaskan mata kuliah, ya sesuai dengan passion masig-masing. Ada yang passion nya bermimpi, maka tidur, yang passion nya belajar ya merhatiin dosen, yang passion nya jadi wirausaha ya jualan di dalam kelas, ya termasuk saya yang passion nya coba-coba ya corat-coret.hasilnya ya begini jadi kumpulan kata-kata yang kata para pembaca dan pemakna kata katanya kata-katanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. ini salahsatunya,  pahlawanku ketika tampil di adu gengsi..


Entah Aku Entah Berantah
Oleh: A. Salman Alfarisi


Masuk dalam kekakuan hipno tak bertuhan, menjalar pleno-pleno malam yang mulai beruban
Menjelajah sebatang lorong dan jejawut yang selalu kalang kawut , diantara rambut sampai rona rumput
Kolibri ranjang, semangkuk arang hingga seungguk tangga yang tak pernah bisa terbaca berbata-bata
Kapling-kapling guling berdesakan menjadi isteri, bersuling, berkeliling, tak terinjak anjing-anjing maling
Deretan kartu dewa yang selalu ramai didendangkan dawai, kadang bercerai hingga saat ini pun berubah ramah menjadi marah
Dinding keramik basah, reunian orang-orang susah, berkumpul pikul meniti simpul, tapi bukan simpul mati!

Didalamnya, aku menghabiskan rakaat berabad-abad, bertasbih-tasbih dzikir dari mahir sampai kini mulai kikir
Sajadah tangan ini yang tak pernah lagi aku setubuhi, mulai pikun, berlari dengan bahasa-bahasa kemangi
Belajar kata-kata, kemudian aku terlupa, manja disiksa, pergi dicari, janji dimaki, melebur bersama-sama hancur tak terukur
Aku bebal dengan pepatah darah yang tertangkap diujung hidung dan terkulai sepi dalam segelas kopi

Kutanyakan lagi kartu-kartu dewa yang mulai papa bersama perkusi setan yang menertawakan aku dan tuhan
Tak tahu malu aku, menantang ranjang yang di kebiri, bersama rumput dekat dengan aduan tuhan
Entah sampai tubuhku yang menjadi batu ataupun tuhan yang tak pernah rela aku tertidur diragaku
Aku tak tahu dimana aku yang selalu rindu dengan tuhan, ibu dan bapakku.

                                                                                                                          Mahatan, 2012

2 komentar:

  1. bolos kuliah trus nulis puisi di mahatan ya, ang? haha.. :D
    pusisnya selalu berima,
    jejawut yang selalu kalang kawut. :P

    BalasHapus
  2. Ahaha iya mbak wid.kapan-kapan disela-sela waktu kerja, atau disela-sela lagi ngeladenin para pelanggan..

    BalasHapus